Ngurah Praja


Minggu, 28 Maret 2010

Rabu, 24 Maret 2010

Lebih besar pasak dari pada tiang

Minggu 21 Maret 2010 ambisi yang membawa penyesalan dan petaka. Memancing menggunakan sampan dipagi berniat memperoleh target tangkapan besar dengan joran yang baru dibeli. Dengan keyakinan terhadap kekuatan joran ini aku berambisi dengan ikan besar yang akan menyambar umpanku.

Setelah sekian lama menunggu dengan teknik tengahan dengan umpan hidup, sesuatu menyambar pancingku. Sesuatu yang cukup besar hingga joran melengkung keras. Roller terus berputar belawan. Berniat melawan dengan mengencangkan roller, malah malapetaka terjadi. Joran patah dibagian tengah. Namun roller trus berputar. Terpaksa senar aku putuskan.

Pioneer Apex Power Graphite SP 9'0''-2702 / 15-30lb / 6,8-13,6kg dengan gabungan senar 0,45mm pada roller KAMIKAZE EP 7000F kait nomor 8.

Sabtu, 20 Maret 2010

Pancinganku

Joran pancing. Joran dalam kegiatan memancing memiliki kegunaan khusus , yang utama adalah memudahkan pemacing untuk melempar mata pancing jauh ke perairan. Dengan penggunaan joran daerah sasaran pemancingan akan lebih luas. Joran juga akan mempermudah pemancing pada saat ia “Fight “ atau mengendalikan ikan yang sudah terkena mata pancingnya. Penggunaan joran meskipun tidak mutlak tetapi akan mempermudah proses pemancingan itu sendiri.

Aku punya beberapa joran untuk memancing. Aku beli berdasarkan kebutuhan, dimana, dan apa ikan target aku memancing. Dari gambar joran memang bukan tipe joran kualitas tinggi dan berkelas. Cuman curan kelas bawah dan gak begitu bagus. Tapi cukup untuk melengkapi hobiku. Dari joran diatas dari kiri ke kanan yaitu.

- Cormoran CORMAX 180 / 20-60g / 80% carbon
- DAIDO Power Full Solid 180 / 100-200g
- Pioneer Komodo Dragon 2,4m
- AXIS Astro 300
- KAMIKAZE Hi-Carbon Telescopic rod 300 / 100-200g
- Pioneer Apex Power Graphite SP 9'0''-2702 / 15-30lb / 6,8-13,6kg
- KAMIKAZE Horse Power 180 / 10-30lb / Action-M

Senin, 15 Maret 2010

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1932

Selamat hari raya Nyepi tahun baru saka 1932 tanggal 16 Maret 2009.

Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX). Pada hari Nyepi kita diwajibkan untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian. Yaitu: 1. Amati Geni, 2. Amati Karya 3. Amati Lelanguan, dan 4. Amati Lelungaan.

Bagi umat non Hindu hendaknya hari raya Nyepi jangan dilihat dari segi ritualnya saja. Hari nyepi dapat dimanfaatnya bagi umat lain sebagai hari untuk mengheningkan diri, lingkungan dan alam ini. Serta ambillah manfaat yang diperoleh diantaranya hiruk pikuk yang terhenti, kebisingan yang terhenti, polusi yang terhenti, sehingga dapat menikmati alam ini dengan kondisi yang menyegarkan tubuh kita.

Minggu, 14 Maret 2010

Mancing Mania: Me vs Pari

Mancing mania, minggu 14 Maret 2010 pukul 11.00 WITA, mancing dilakukan di laut Pengambengan, tepatnya di 8.22,47.12 LS, 114.33,22.16 BT selatan Pulau Bali.

Aku mancing bersama Dekwi dan seorang pemandu sekaligus pemilik sampan perahu. Menyewa sampan dengan tarif Rp. 75.000.

Awalnya setelah sampai dilokasi pertama selama 30 menit tidak sarupun ikan yang menyambar umpan, dikejauhan terlihat kelompok pemancing lainnya banyak melakukan strike dengan ikan-ikan ukuran kecil hingga sedang. Kami menjauh menuju lokasi ke dua dari tim pemancing lain. Dilokasi kedua kami hanya mendapat beberapa kali strike dengan ikan-ikan kecil. Dari kejauhan kami melihat sekawanan ikan Putian, kampiun berpindah tempan kelokasi ke ketiga.

Dilokasi ketiga tiba-tiba Dekwi mabuk laut dan memutuskan tidur disampan. Dilokasi ketiga ini aku banyak memperoleh strike dengan ikan ukuran sedang dan besar. Bebrapa saat kemudian aku strike kesar. Dengan tarikan kuat hingga ballring terulur cepat. Awalnya aku kira itu ikan Putihan, tapi entah perlawanannya sangat tenang namun sangat kuat. Aku hanya sempat menarik dan melawan beberapa kali saja, namun ikan melawan dengan sangat kuat. Pemandu mengatakan yang aku lawan adalah seekor Pari berukuran besar. Aku hanya bisa melawan dengan diam dengan ballring terus terulur perlahan. Tanganku gemetar karena tarikan sangat kutan. Perlawanan berlangsung hingga kira-kira 15 menit. Setelah sekian lama aku melawan dengan Pari tersebut aku mencoba menarik pancing dengan kuat bermaksud melawan keras. Namun, senar terputus, yang terputu adalah senar rambat dekat pancing. Kemungkinan terputus karena bergesekan dengan gigi. Hah.... Lelah tangan gemetar tanpa hasil. Aku vs Pari. Yang menang ikan Pari, tapi kasihan pancing putus dan masih menyangkut pada mulut Pari. Oh... Rasa puah dengan sedikit menyesal karena perawanan yang memaksa hingga senar terputus.

Hari yang sangat menyenangkan dengan hasil pancingan cukup banyak.

Gambar disamping saat aku melawan ikan pari besar hingga joran melengkung hingga ke pangkal. Memang joran yang digunakan dengan action low namun cukup kuat untuk melawan pari. Sayangnya tali senar pada rambat sangat lemah hingga terputus.








Gambar diatas adalah lokasi tempat pemancingannya..

Sabtu, 13 Maret 2010

Melasti di Pantai Candikusuma

Melasti atau hari makiyis adalah hari nganyudang malaning gumi ngamet Tirta Amerta. Menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan. Segara (laut) dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, Pemuteran Mandaragiri).

Selambat- lambatnya pada tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara keseluruhan, dan pratima yang disucikan sudah harus berada di bale agung.

Aku melasti sendiri, sebenarnya si agak males ikut, masalahnya situasi melasti di sini kurang khusuk. Kalo dulu masih kecil aku melasti di Rambutsiwi di bersama banjar didesa kelahiranku. Kalo disana lebih hikmat suasananya. Sebagian besar orang datang ksini yang muda muda untuk beralasan supaya dapat jalan ma pacarnya, trus yang tua supaya dapat liat-liat penjualan barang aneh yang datang dari daerah seberang.

Suasana begitu panas dan pengap. Suara pedagang obat saling beradu, menjajakan dagangannya. Sesekali terlihat gadis-gadis memakai brokat transparan yang kelihatan belah buah dadanya. Entah ap yang ada didalam pikiran gadis-gadis tersebut mengenakan brokat. Padahal sudah gak jamannya lagi. Kalo gak ku liat, sayang, pemandangan menarik, kalo diliat, pikiranku jadi rusak, niak sembahyang.

Aku menghampiri pedagang obat yang dikerumi banyak orang. Aku merasa heran, geli, sdikit ktawa dalam hati. Pegadang obat tersebut dengan banyak ocehan memberikan sugesti kepada pembeli agar percaya itu mujarap. Entah apa yang ada didalam pikiran orang-orang yang mau membelinya. Terdengar ada beberapa orang dsampingku berkata, "men meli ubad ne harus hakin nyegerang, men sing nak sing mujarap", gtu katanya.

Aku pergi mnuju tempat persembahyangan. Wah udah rame. Langsung cari tempat duduk.

Malam harinya aku bareng ortuku sembayang ke Pura Puseh Desa. Suasananya si gak bgitu rame, cuman ada beberapa orang yang memang belum sembahyang tadi sore swaktu Ida Bhatara rauh. Ajiku ikut ngiring waktu itu. Namun aku udah dirumah karena mah kambuh belum makan.







Kamis, 11 Maret 2010

Apa Itu Hidup

Semua orang ingin bahagia. Apa itu kebahagiaan? Bagaimana memperoleh kebahagiaan?

Ada suatu cerita singkat.

Seorang petani yang sedang berjalan dengan istrinya di pematan sawah. Dalam situasi hujan gerimis. Sesampainya disisi sawah, suatu saat ada sebuah sepeda motor yang dikendarai olah sepasang laki dan perempuan melintas didepan mereka. Petani berkata kepada istrinya, "Begitu bahagianya mereka memiliki sepeda motor berboceng bersama cepat sampai ditujuan". Beralih kepengendara motor, mereka melihat sebuah mobil mewah berjalan cepat menyalip pengendara motor, pengendara motor itu berkata, "Begitu bahagianya orang yang berada didalam mobil mereka pergi tidak basah kehujanan". Beralih keorang yang berada didalam mobil, seseorang lelaki didalam mobil melihat sepasang petani dari balik kaca mobil, dia berkata "Begitu bahagianya sepasang petani tersebut, mereka berjalan bersama dibawah hujan rintik dengan senyum ceria datang dari sawah, lain dengan ku, entah apa yang dilakukan instriku dirumah disaat aku sibut bekerja, anak-anakku hidup tidak karuan. Saat ini aku harus pusing memikirkan bisnis yang aku jalani".

Ada banyak orang memikirkan kebahagiaan bisa dicapai jika memiliki banyak uang, mobil mewah, rumah bagus.
Kebahagiaan sejati adalah bagaimana kita bisa bersuyukur,
bagaimana kita bisa menerima apa yang kita miliki,
kebahagiaan bukanlah banyaknya harta yang kita miliki.
Tapi kebahagiaan adalah rasa syukur terhadap diri kita,
bersyukur terhadap apa yang kita miliki,
itulah kebahagiaan sejati.
Setiap orang memiliki perngertian terhadap kebahagiaan yang berbeda-beda.

Marilah kita mulai dari diri kita sendiri
dengan kumpul bersama keluarga,
berbagi cerita dengan kekasih kita,
berkunjung ketempat sanak keluarga kita,
menjalankan hobi yang kita gemari,
sewaktu malam bisa tidur nyenyak,
bangun dipagi hari tanpa beban yang menyiksa.

Ada banyak orang yang terlalu banyak meluangkan waktu mereka bersama dengan teman-teman mereka dan tidak memperdulikan rumahnya. Entah apa yang dilakukan. Tapi mereka tidak sadar, ada keluarga dirumah yang mencemaskan keadaannya.

Tetapi inilah hidup, sebelum kita menyesal nanti, marilah kita sadar lebih awal.
Sadar lebih adalah sesuatu yang sangat baik dari pada senyesal dikemudian hari.